Sunday, February 25, 2007

Touring Biker TCC ke G. Kelud. Jalan Landai Membakar Kalori (1/4)


Turing Telkom Cycling Club (TCC) Jawa Timur kali ini (24/2) dilakukan di kawasan Gunung Kelud. Diikuti oleh sekitar 90 orang biker dari beberapa daerah di Jatim, antara lain Sumenep, Nganjuk, Mojokerto, Madiun, Malang dan Surabaya. Acara turing diawali dengan pengantar dari Manager Komunikasi Telkom Jatim, Djadi Soegiarto, di halaman Sentral Telepon Otomat (STO) Wates, mewakili Ketua TCC, Efendi, yang berhalangan hadir karena acara keluarga yang tak dapat ditinggalkan. Setelah sedikit acara seremonial turing ke G. Kelud diberangkatkan tepat pukul 07.15. Jalanan di kota kecamatan yang berjarak 20 km arah Timur dari Kediri yang berpenduduk 82.449 orang pagi itu sudah cukup ramai. Para biker nampak mengayuh sepedanya sedikit perlahan, menikmati pemandangan kota yang semalam diguyur hujan. Jersey hijau dengan logo Speedy, Flexi dan SLI-007 yang dikenakan bikers TCC mau tak mau menyita perhatian warga kota kecamatan dengan luas wilayah 7.658 Ha itu. Berbekal informasi dari Penyelenggara bahwa turing ini akan menempuh sekitar 40 km dan beberapa waktu sebelumnya pernah ke G. Kelud, reporter TCC memilih mengayuh sepedanya dengan konstan di kecepatan 17-18 km/j. Strategi ini dipilih karena jalan menuju G. Kelud cederung menanjak dan landai. Cukup menguras tenaga dan sedikit “menyesatkan” bagi yang tak paham karakter jalan ke tujuan. Terutama bila power dan napas anda pas-pasan. Hemat tenaga itulah kuncinya. 12 km dari start, kita langsung memasuki Kecamatan Ngancar. Tanjakan, meski masih tetap landai, kini derajat ketinggiannya sedikit lebih tinggi. Kecepatan dijaga di 13-14 km/j. Beberapa biker yang saat start terlihat bernafsu memacu sepedanya, nampak mulai kedodoran. Dengus napas mulai terdengar. Keringat pun mulai membasahi punggung dan menetes di kelopak mata. Toh, pemandangan desa yang asri tetap membuat para biker tetap semangat untuk terus di atas sadel. Pohon Lamtoro Gung yang menjulang tinggi di kiri dan kanan jalan yang tertata, membuat lanskap yang indah. Jalan yang menanjak berkepanjangan, meski landai, tetap menyiksa otot paha. Dua orang fotografer nampak serius mengabadikan momen turing yang hanya dilakukan sebulan sekali ini. “Dari mana, pak?”, tanya reporter TCC kepada seorang biker yang mengayuh Giant XTCnya dengan penuh tenaga. “Mojokerto”, jawab biker setengah baya yang ternyata bernama Edy tersebut. Ya, inilah manfaat turing. Kami yang sebelumnya hanya kenal di milis, dapat bertatap muka, saling mengenalkan diri. (bersambung)

No comments: